24 Agustus 2020

Mengatasi Overthinking dan Insecure dengan Self Love


Apakah kamu pernah mengalami overthinking dan insecure? Mereka mungkin saja pernah kita alami baik dengan penuh kesadaran maupun tak disadari.

Apa itu Overthinking?

Definisi sederhana dari overthinking adalah sebagai proses “Terlalu banyak berpikir”. Sebenarnya berpikir adalah sebuah proses biasa yang kita lakukan sehari-hari. Namun, memikirkan sesuatu secara berlebihan dan dalam waktu yang cukup lama hanya akan dapat menghambat fungsi diri.

Gejala Overthinking

Terdapat banyak gejala yang dapat kita temui ketika mengalami overthinking. Kesemuanya dapat saling berkaitan antar satu sama lain. Memikirkan sesuatu secara berlebihan akan ditandai dengan adanya gejala penurunan konsentrasi, membuat fisik kita terganggu, emosinya tidak stabil, dan secara sosial akan mengalami gangguan.

Penyebab Overthinking

Semua berawal dari masalah yang terjadi di dalam kehidupan kita, berkaitan dengan hubungan sosial, ekonomi, peristiwa masa lalu seperti trauma, dan penyakit yang sedang diderita.

Contohnya saja ketika saya sedang menulis artikel ini. Beberapa menit kemudian saya mendapati suatu informasi negatif yang membuat saya menjadi berpikir berlebih. Akibatnya, proses menulis pun menjadi terganggu. Masalah yang tiba-tiba datang dan memenuhi seluruh ruang di pikiran saya bisa saja tidak berhenti saat itu juga, mungkin akan bertahan hingga besok, dan besoknya lagi.

Next…

Apa itu Insecure?

Adapun istilah insecure adalah sebagai bentuk “Perasaan tidak aman”. Insecure sendiri didefinisikan sebagai suatu perasaan kurangnya kepercayaan baik itu bagi diri sendiri maupun orang lain. Pandangan yang buruk terhadap diri sendiri serta perasaan tidak berdaya dalam melakukan sesuatu akan dapat mengakibatkan insecure.

Gejala Insecure

Gejala insecure ditandai dengan perasaan tidak aman yang membuat kita sulit mempercayai orang lain. Insecure juga mendorong adanya pikiran negatif terhadap performasi diri.

Individu yang insecure mudah sekali membandingkan diri dengan orang lain. Bisa juga menjadi iri dan mencoba untuk meraih hal yang sama dengan orang lain, dalam artian tidak mau kalah. Di sisi lain, individu yang insecure juga sebenarnya bergantung pada orang lain.

Orang yang insecure juga membutuhkan prestasi agar diakui orang lain. Individu yang insecure pada umumnya sering mengeluh karena adanya dorongan perfeksionisme di dalam dirinya.

Penyebab Insecure

Insecure dapat disebabkan oleh pengalaman buruk di masa lalu, seperti misalnya kritikan orangtua terhadap diri kita yang gemuk? Segala sesuatu yang membuat diri kita memandang dari sisi yang buruk sehingga menimbulkan kepercayaan diri yang rendah.

Individu insecure juga terjadi karena kita tidak bisa menerima kelebihan dan kekurangan diri. Selain itu, media sosial juga dapat menjadi penyebab individu merasa insecure karena adanya proses pembandingan tadi.

Sebenarnya penyebab insecure sangat beragam, namun dua diatas adalah yang paling umum ditemukan. Kamu dapat pula mencari referensi lain mengenai penyebab seseorang dapat menjadi insecure, karena setiap orang memiliki penyebab yang berbeda-beda.

Lantas Apa Yang Harus Dilakukan?

Ingat ini yhaa~

Segala sesuatu yang ada di sekitar kita adalah netral. Pikiran kita lah yang membuatnya menjadi tidak netral. Persepsi kita terhadap pengalaman negatif dapat membuat diri kita menjadi mudah cemas, takut, menjadi overthinking dan insecure.

Untuk itu, kita perlu melakukan Self Love. Self love adalah mencintai diri sendiri, menghargai diri sendiri sebagai manusia yang layak dicintai dan dihormati.

Pada dasarnya overthinking dan insecure merupakan hal yang wajar jika berada dalam batasan tertentu. Tidak apa-apa untuk overthinking di saat tertentu dan merasa insecure sesekali. Akui dan diterima saja. Ketika kita mengakuinya, maka kita sudah melakukan “Self Love”. Kita telah berusaha untuk mau berteman baik dengan si overthinking dan Si insecure.

Berteman baik bukan berarti memeliharanya, namun mengelolanya secara positif. Anggaplah dia adalah sebuah proses pembelajaran hidup yang tetap dapat membuat kita terus bergerak dinamis. Wajar jika kita menganggapinya sebagai sebuah proses pembelajaran dan membuat kita bergerak mencari cara untuk mengatasinya.

Cintailah diri sendiri kawan!

Ketika kita mencintai diri, maka kita akan berusaha menerima pikiran-pikiran kita yang over itu. Setelahnya, baru kita cari tahu penyebabnya. Kenapa kita menjadi memikirkan sesuatu secara berlebihan? Apasih yang kita pikirkan sebenarnya? Apasih dasar pemikiran kita? Nahlo, jadi tambah banyak yang dipikirkan, hehe~

Pikiran yang over adalah pikiran yang bergerak tanpa adanya kejelasan sehingga perlu untuk di kendalikan. Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah pemikiran mendalam yang bisa kamu lakukan untuk mencari kejelasan. Karena sesuatu yang berada di luar kita sejatinya tidak bisa dikendalikan, maka kita perlu untuk mengendalikan pikiran dan diri kita.

Ketika kita menyadari permasalahan yang kita alami, lakukan relaksasi sejenak. Bisa dengan melakukan relaksasi pernapasan, workout, senam, jogging atau meditasi. Selain itu kita juga dapat menyibukkan diri misalnya dengan cara membersihkan rumah, bercengkrama dengan keluarga, berkebun, atau membaca buku pengembangan diri.

Jika kita merasa tidak mampu untuk mengatasinya sendiri, kita bisa mencari orang lain yang dapat di percaya untuk menceritakan kegelisahan kita. Jika sudah mendapatkan solusinya, segeralah ambil tindakan!

Selain itu, melakukan ritual-ritual keagamaan dapat menjadi cara bagi kita untuk meningkatkan spiritualitas sekaligus mengganti pikiran-pikiran yang tidak jelas dan cenderung negatif agar menjadi lebih positif.

Nah, ketika kita telah mencintai diri, kita bisa melakukan beberapa hal ini untuk mengatasi perasaan insecure. Penyebab insecurity adalah berasal dari pengalaman di masa lalu, sehingga memaafkan masa lalu adalah langkah awal yang perlu dilakukan. Memaafkan diri sendiri, orang lain, kegagalan kita, hal-hal yang memalukan, dan berbagai hal negatif lainnya.

Insecure juga bisa diatasi dengan melakukan proses refleksi yang berkesinambungan sebagai upaya kita untuk menerima diri kita apa adanya.

Aku keliru ketika memarahi anakku yang menjatuhkan gelas. Sebenarnya kemarahanku itu karena perasaan khawatir kalau gelas kaca itu mengenai kaki anakku. Sebaiknya jika terjadi lagi aku perlu begini dan begitu…

Aku salah ketika aku memarahi pacarku dengan memarahinya di depan orang banyak. Kenapa ya aku begitu? Aku akan minta maaf kepada pacarku!

Stop membandingan diri dengan oranglain! Karena setiap individu memiliki jalan hidupnya masing-masing. Lebih baik membandingkan diri kita di masa lalu dengan yang ada di masa sekarang, itu akan jauh lebih adil untuk dilakukan.

Dan yang terakhir, orang yang mencintai dirinya adalah orang yang senantiasa mampu bersyukur. Bersyukur atas masalah yang terjadi, bersyukur atas kekurangan yang dimiliki, bersyukur dengan kegagalan yang ditemui. Pokoknya bersyukur! Bersyukur! Bersyukur! Karena dengan bersyukur, kita akan dapat menikmati indahnya hidup ini.

Penulis: Alifa Fadia Ainaya

0 comments

Posting Komentar