Tugas mata kuliahku nanti aja deh dikerjain, deadlinenya juga masih lama.
Entar aja deh masuk kelas onlinenya, selesaiin game ku dulu.
Teman-teman pasti pernah mengalami pemikiran-pemikiran seperti ini bukan? Apalagi di masa pandemi COVID-19 ini. Tidak dapat dipungkiri dengan diberlakukannya PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (seperti memakai masker saat keluar rumah, rutin menggunakan handsanitizer setelah menyentuh benda umum, dan sebagainya), penerapan social-distancing, dan melakukan aktivitas keseharian dari rumah masing-masing memberikan berbagai reaksi dari masyarakat, terkhusus pada pelajar, pemerintah akhirnya membuat kebijakan dan pembaharuan baru yang memutuskan untuk mengubah proses belajar-mengajar dari sekolah menjadi dari rumah masing-masing melalui daring (dalam jaringan).
Para pelajar diminta untuk dapat tetap melaksanakan proses pembelajaran, komunikasi dengan dosen/guru atau pelajar lainnya dari rumah dengan memakai berbagai aplikasi yang sekiranya dapat mendukung proses pembelajaran. Dengan sistem pembelajaran seperti ini, selain dilaksanakan secara jarak jauh, memengaruhi intensitas tugas yang diberikan oleh guru/dosen, dan juga waktu luang yang tersedia untuk pelajar semakin terbuka lebar yang membuat kamu menjadi memiliki kendali penuh pada pengembangan diri kamu masing-masing, baik dalam hal menyelesaikan aktivitas keseharian maupun memenuhi tugas-tugas sekolah/kuliahmu.
Perilaku pelajar dalam memenuhi tugas-tugasnya itu berbagai macam, salah satunya dengan memilih untuk menunda-nunda, ataupun mengerjakan tugas-tugas yang lebih mudah dibanding yang sulit dahulu. Perilaku seperti ini disebut dengan prokrastinasi akademik.
Apa sih Prokrastinasi Akademik itu?
Menurut Ferrari (dalam Muyana, 2018) yaitu perilaku menunda pekerjaan ataupun menunda menyelesaikan tugas-tugas akademiknya. Perilaku ini dapat dilihat pada pelajar yang menunda memulai atau menyelesaikan tugas atau pekerjaan rumah, mengumpulkan tugas yang melewati batas akhir (deadline), menunda membaca materi pelajaran, malas membaca atau membuat catatan, atau cenderung mempelajari materi pelajaran sehari sebelum dilaksanakannya ujian (SKS/Sistem Kebut Semalam).
Tapi rasanya untuk ngerjain tugas-tugas tuh berat banget!
Ngerjain tugas terlalu cepet nanti dikatain nerd ama temen-temen.
Penyebab-Penyebab Terjadinya Perilaku Prokrastinasi
Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai prokrastinasi, teman-teman perlu tahu nih apa aja penyebab terjadinya perilaku ini ya!
Menurut Ferrari, Johnson, & McCown (dalam Muyana, 2018) menyebutkan ada beberapa penyebab, yaitu :
- Kamu mungkin udah ada niat buat ngerjain tugas, udah nyiapan perlengkapan buat ngerjain. Tapi karena ada notif dari telepon genggammu yang membuat perhatianmu menjadi terpecah, dari yang awalnya serius mengerjakan tugas, lama-kelamaan memilih untuk membuka telepon genggam.
- Munculnya rasa malas dan kesulitan dalam mengatur waktu, terlebih lagi selama masa sekolah/kuliah yang dilaksanakan secara daring ini yang tentu saja membuat kamu memiliki waktu luang yang sangat banyak dalam melakukan berbagai aktivitas.
- Bisa jadi kamu merasa memiliki pemikiran yang irrasional, seperti merasa bahwa tugas yang kamu kerjakan itu harus dapat selesai dengan sempurna sehingga kamu merasa memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya.
- Rasa cemas yang kamu rasakan saat mengerjakan tugas dikarenakan merasa dievaluasi oleh orang lain, takut gagal atau sulit mengambil keputusan, atau kamu merasa membutuhkan orang lain dalam mengerjakan tugasmu.
- Perilaku prokrastinasi ini juga dapat muncul akibat dari lingkungan kamu berada, bisa aja temen-temen kamu mempersuasimu untuk menunda mengerjakan tugas atau memang lingkungan kamu yang kurang produktif.
- Bisa juga kamu ga mau prokrastinasi, tapi karena tugas-tugas yang menumpuk, terlalu banyak dan deadline yang mepet membuat pengerjaan tugasnya jadi terhambat.
Emang apasih dampaknya kalo aku sering nunda ngerjain tugas?
Dampak dari Prokrastinasi
Nah, dampak dari perilaku menunda-nunda itu banyak, seperti :
- Menurut hasil dari Tice dan Baumeister (1997) menemukan bahwa perilaku ini membuat pelakunya besar kemungkinan mengalami stres dan mengalami disfungsi psikologis yang dapat berasal dari tekanan mereka dalam mengumpulkan tugas saat mendekati deadline.
- Tugas yang menjadi tidak selesai atau pengerjaan tugas yang kurang maksimal akibat dari dikejar deadline.
- Dapat meningkatkan kecemasan selama mengerjakan tugas yang membuat peluang kamu membuat kesalahan semakin besar.Dampak dari perilaku ini juga membuat kamu menjadi sulit berkonsentrasi karena perasaan cemas menurut Surijah (dalam Nela, 2013).
- Kamu juga akan membuang waktumu untuk sesuatu yang tidak membantumu berkembang (Ferrari dan Morales, 2007).
Aku sih udah mau ngerjain tugas on time, tapi selalu saja ada kendala 😟
Tindakan Preventif Prokrastinasi
Nur Wangid (2014) berpendapat bahwa terdapat beberapa langkah untuk dapat membantu kamu dalam mencegah terjadinya perilaku ini, seperti :
Tentukan Tujuanmu Dengan Jelas
Sebelum kamu ingin mengerjakan tugas, penting bagi kamu untuk mengetahui dengan jelas apa maksud dan tujuan yang akan dicapai pada tugas itu. Dengan kejelasan pada tugas dapat membantu kamu memiliki pemahaman yang cukup dan dapat menentukan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan. Sebaliknya, dengan pemahaman yang kurang dan ketidakjelasan mengenai tugas yang akan dikerjakan dapat membuat kamu menjadi ragu-ragu dan memilih untuk menunda mengerjakannya.
Ubahlah Pekerjaan Yang Rumit Menjadi Sesederhana Mungkin
Terkadang saat pelajar menerima tugas-tugas akademik, mereka cenderung memberikan persepsi yang berlebihan pada tugas itu, seperti menganggap bahwa tugas itu berat, sulit untuk dikerjakan, terlalu banyak, dan sebagainya, yang akan membuat mereka menghindar untuk mengerjakan tugas tersebut.
Maka dari itu, saat kamu memiliki tugas tentu diperlukan perencanaan, seperti saat kamu memiliki tugas yang banyak atau rumit maka dapat dikerjakan dengan sedikit demi sedikit atau mencoba untuk mengubah konsep rumit pada tugas itu menjadi lebih sederhana agar dapat meringankan kamu dalam menyelesaikan tugas.
Menyusun Hirarki Prioritas Kegiatan
Pernah ga teman-teman menganggap remeh tugas-tugas yang diberikan oleh guru/dosen kalian, sehingga kamu lebih memilih untuk melakukan kegiatan yang dirasa lebih menyenangkan yang membuat kamu menjadi lupa waktu? Jika iya, segera dihentikan ya!
Salah satunya caranya yaitu kamu harus dapat pintar dalam mengatur diri terkait waktu dan jenis kegiatan yang akan kamu lakukan, dengan arti lain kamu harus dapat menyusun tingkatan kepentingan kegiatan yang akan dilakukan jika perlu sampai membuat batasan waktu dalam mengerjakan kegiatan yang dinilai kurang relevan dengan tugasmu. Toh setelah tugas mu selesai juga kan bisa lakuin kegiatan lain yang tertunda itu.
Singkirkan pikiran yang tidak realistis
Perlu ditekankan bahwa sangat lumrah dikalangan pelajar jika terjadi berbagai kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam pengerjaan tugas mereka, karena masa ini adalah masa belajar yang tentu didalamnya akan terjadi berbagai proses yang akan membuat kamu menjadi lebih baik lagi. Jika teman-teman dapat memahami hal tersebut, maka kamu tidak perlu merasa ga percaya diri dan harus yakin akan kemampuan dirimu sendiri ya! Hasil karya atau tugas yang kurang maksimal adalah salah satu bentuk cara belajar yang akan ditempuh setiap pelajar menuju hasil yang lebih baik lagi kedepannya. Sehingga diperlukan ketekunan dan keyakinan pada dirimu sendiri dalam menyelesaikan suatu karya atau tugas.
Jadi gimana dong cara berhentiin perilaku ini?
Tindakan Kuratif Prokrastinasi
Memaafkan Diri
Maafkan dirimu atas tindakan yang telah kamu lakukan di masa lalu dan dengan begitu akan membantumu dalam memulai perubahan pada perilakumu. Menyadari tindakannya di masa lalu serta berusaha untuk merubah menjadi lebih baik lagi sebenarnya cukup efektif untuk membantu kamu loh!
Self Talk
Jika kamu telah sadar dan memiliki keinginan untuk berubah maka langkah selanjutnya kamu perlu untuk memberikan arahan pada dirimu. Dengan memberikan arahan/instruksi yang tegas pada dirimu akan cukup membantumu dalam menghadapi berbagai pilihan tindakan yang tersedia nanti dan membantu untuk tetap pada tujuanmu.
Cobalah Untuk Segera Berubah
Banyak orang yang faham mengenai perlunya diri untuk berubah namun saat mereka harus melakukannya mereka kembali menjadi ragu-ragu, hingga bahkan kembali menunda mengerjakannya.
Dampak yang diberikan selama masa pandemi ini pasti berbagai macam, baik positif maupun negatif. Namun perlu kita ketahui sebagai seorang pelajar bahwa dengan diberlakukannya sistem pembelajaran secara daring ini seharusnya dapat membuat kita menjadi lebih mandiri dan produktif dalam memenuhi serta menambah ilmu pengetahuan kita masing-masing. Lakuin aja dulu! Walaupun secara bertahap namun jika kamu tetap konsisten pasti tujuan kamu akan terpenuhi kok! Jadikanlah kesalahanmu di masa lalu sebagai pembelajaran untuk kedepannya.
Penulis : Muhammad Daffa’ Ruwaid Aras
DAFTAR PUSTAKA:
Ferari, J.R., & Morales, J.F.D. (2007). Perceptions of self-concept and self-presentation by procrastinators: Further Evidence. The Spanish Journal of Psychology, 10(1), 91-96.
Muyana, S. (2018). Prokrastinasi Akademik DIkalangan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 8(1), 45-54.
Tice, D.M. & Baumeister, R.F. (1997). Longitudinal study of procrastination, performance, stress, and health: The cost and benefits of dawdling. Psychological Science, 8(6), 454-458.
Ursia, N.R., Ide B.S., & Nadia S. (2013). Prokrastinasi Akademik dan Self-Control pada Mahasiswa Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Jurnal Sosial Humaniora, 17(1), 1-18.
0 comments
Posting Komentar