29 November 2020

Toxic People



Akhir-akhir ini, kita banyak disodorkan oleh istilah toxic. Entah toxic dalam hubungan pasangan atau toxic dalam hubungan pertemanan bahkan toxic dalam keluarga. Jadi sekarang, kerap kali kita memakai istilah toxic dalam  kehidupan sehari-hari. Nah, kali ini kita akan membahas tentang toxic people supaya benar-benar memahami seperti apa toxic people itu.

Apasih Toxic People?

Toxic adalah istilah untuk seseorang yang “beracun” atau sifat pribadi yang suka menyusahkan dan merugikan orang lain, baik itu secara fisik ataupun emosional. Seseorang bisa dianggap menjadi racun ketika ia menebarkan sesuatu yang negatif ke lingkungan sekitarnya. Nah, seringkali perasaan tak bahagia muncul ketika orang terdekat muncul dengan sikap penuh pesimisme, ketidakpercayaan, dan kecemasan, yang memengaruhi produktivitas atau kinerja seseorang. Sikap tersebut dapat dikaitkan erat dengan perilaku seseorang yang mempunyai pikiran negative (negative people) dan orang beracun (toxic people).

Lalu, Apa Perbedaan Negative People dan Toxic People?

Menurut Raj dalam (Tirto.id, 2020) seseorang yang secara terus-menerus memberi penilaian negatif terhadap segala pencapaian pribadi atau orang lain, bisa jadi ia merupakan orang yang dalam istilah psikologi disebut negative people atau “orang negative”. Namun, sikap negative tersebut timbul karena seseorang merasa tidak cukup dihargai atau dicintai dan tidak memiliki kontrol atas hidupnya. Sedangkan toxic people cenderung “memanipulasi” orang lain demi kepentingan sendiri. Mereka ingin memenuhi keinginannya walaupun dengan cara ekstrem yang merugikan orang lain. Gale dalam (Tirto.id, 2020) juga menyebutkan bahwa seringkali toxic peope membuat drama dalam hidupnya, memanipulasi atau mengontrol orang lain, merasa tak berharga, memanfaatkan orang lain, cemburu berlebihan hingga puncak terparahnya mengonsumsi zat yang membahayakan diri sendiri.

Supaya lebih paham, yuk kenali ciri-ciri toxic people!

Ciri-ciri Toxic People

Sering Melakukan Self-Affirmation

Self-affirmation maksudnya yaitu memberikan penegasan kepada orang lain tentang kebaikan yang dilakukan. Seperti mengaku-ngaku atau terus mengingatkan kepada orang lain akan sikap positifnya, antara lain jujur, tidak munafik, berpikiran terbuka, toleran dan lain-lain. Padahal, sebenernya sih tidak begitu.

Merasa Paling Benar

Pada umumnya, orang-orang toxic selalu merasa bahwa diri mereka yang paling benar. Jika ada masalah, mereka justru menyalahkan orang lain. Padahal mereka sendiri yang berbuat salah. Bahkan orang-orang toxic membuat dirinya terlihat seperti korban (playing victim).  Orang-orang toxic tidak akan meminta maaf meskipun sudah merugikan orang lain. Kalaupun mereka mau meminta maaf, sebenernya yang ia lakukan tidak sepenuh hati. 

Merasionalisasi Kesalahan Orang Lain

Saat ditegur, pada umunya orang-orang toxic akan membela diri mereka dengan mengatakan “banyak kok orang lain yang melakukannya”. Orang-orang toxic ingin menunjukkan bahwa apa yang ia lakukan benar. 

Suka Mengontrol dan Memanipulasi Orang Lain

Orang-orang toxic biasanya suka mengontrol dan memanipulasi orang lain. Mereka akan membuat orang lain melakukan sesuatu sesuai keinginannya, memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan mereka, sering berkelkit dengan sejuta alasan bila kebohongannya terbongkar.

Mudah Meremehkan dan Merendahkan Orang Lain

Jika melihat orang lain sukses atau berhasil, toxic people akan selalu menyangkal dan membuat orang tersebut kesal. Secara tidak langsung ia akan membanding-bandingkan secara negatif dengan orang lain atau dirinya dan bahkan sampai menjatuhkan orang lain. Intinya, toxic people tidak menyukai keberhasilan orang lain dan ingin merendahkannya.

Penghasut

Kriteria toxic people yang sangat berbahaya adalah menghasut. Orang-orang toxic kan menceritakan keburukan orang lain kepada temannya supaya teman mereka terusik dan marah atas apa yang di ceritakan toxic people. Hal ini dapat menimbulkan perpecahan dan permusuhan. 

Lalu, Bagaimana Cara Menyikapi Toxic People? 

Ajukan Pertanyaan Ini Ke Diri Kita

Jika kita merasa tersiksa atau tertekan akan tingkah laku mereka dan apa yang kita lakukan tidak akan merubah diri mereka, maka tanyakan kepada diri kita sendiri “apakah saya benar-benar membutuhkan orang seperti ini dalam hidup saya?” . Kalau kita menjauhkan diri dari toxic people, hidup kita akan terasa lebih mudah. Menjauhkan diri dari mereka bukan berarti membenci mereka, namun bukti bahwa kita harus menyayangi diri kita sendiri.

Buat Batasan

Biasanya, toxic people suka tenggelam dalam masalah dan sulit fokus menemukan jalan keluar namun suka bercerita kepada orang lain agar mengeluhkan hal yang sama. Namun, terkadang orang yang dicurhatin jadi serba salah. Alhasil, kita cuma bisa mendengarkan walaupun sejatinya malas dengan cerita-ceritanya. Kita hanya ingin dianggap masih mempunyai perasaan.

Mulai saat ini,  belajarlah untuk membedakan antara bersimpati dengan membiarkan diri terjebak dalam emosi negatif. Caranya dengan membuat batasan dan memberi jarak. Cukup berinteraksi jika ada kepentingan.

Pahami Emosi Diri Kita Terlebih Dahulu

Kalau kita tidak bisa memahami emosi kita terlebih dahulu saat kita menghadapi toxic people, maka kita akan mudah terpancing oleh tindakan toxic people. Jadi, pastikan dulu ya apakah emosi yang kita miliki sudah stabil? apakah mood kita sedang baik?

Berhenti Menganggap Bahwa Perilaku Toxic Mereka Hal yang Normal

Toxic people tidak akan berubah jika lingkungannya selalu memaklumi tindakannya. Jangan menganggap tindakan mereka adalah hal yang wajar hanya karena kita malas berdebat.

Speak Up

Jangan biarkan toxic people meracuni setiap aspek hidup kita. Tak ada salahnya jika kita mengungkapkan bahwa kita keberatan dengan perilaku salah mereka. Kalau kita berani speak up, maka mereka perlahan akan paham bahwa tingkah laku mereka sudah menganggu orang lain.

Tak Perlu Merasa Bersalah

Yang membuat kita terperangkap dengan perilaku toxic people adalah mereka selalu membuat kita merasa bersalah sehingga layak diperlakukan tidak pantas oleh mereka. Padahal yang menjadi racun adalah mereka, bukan kita. 

Penulis: 
Mauliyatul Mukarromah
Orizabilla Hanggana Raras

Referensi:
https://m.merdeka.com/jatim/toxic-adalah-kepribadian-yang-senang-menyusahkan-orang-lain-kenali-ciri-cirinya-kln.html
https://mommiesdaily.com/2019/09/21/menghadapi-toxic-people-dengan-cara-cerdas/
https://www.google.co.id/amp/s/m.klikdokter.com/amp/3636587/tak-mau-jadi-toxic-people-ini-cara-mendeteksinya
https://www.google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/apa-itu-negative-peole-dan-toxic-people-apa-perbedaannya-fWXu
https://www.sehatq.com/artikel/ini-dia-ciri-ciri-toxic-people-yang-harus-anda-hindar

0 comments

Posting Komentar