23 Februari 2021

Memaksimalkan Kecedasan dan Menjadi Jenius

 

Dalam teori kecerdasan majemuk oleh Howard Gardner, setiap otak manusia itu paling sedikit memiliki tujuh kecerdasan yang dapat diukur dan ditumbuh-kembangkan. Ketujuh kecerdasan itu meliputi antara lain, kemampuan antarpribadi-sosial, intrapribadi, logis-matematis, verbal-linguistik, jasmaniah-kinestetik, spasial-mekanis, dan musik. Namun,masing-masing pribadi berbeda dalam hal penguasaan kecerdasan-kecerdasan itu. 

Setiap sosok manusia itu pada dasarnya telah dilengkapi dengan perangkat yang amat canggih. Selanjutnya, tergantung bagaimana manusia tersebut mampu mengelola potensi-potensi alamiah yang sudah ada itu menjadi suatu kekuatan yang menggugah daya pikir menjadi sumber-sumber produktifitas. Hal itu berarti membutuhkan kecerdasan. Dengan mengikuti teladan Leonardo da Vinci, di bawah ini Michael J. Gelb dalam bukunya Menjadi Jenius seperti Leonardo da Vinci, mengungkapkan adanya 7 (tujuh) elemen dasar agar dapat menjadi jenius yang dipaparkan secara menarik, yaitu:

Curiosta

Timbulnya rasa keingintahuan yang tidak pernah terpuaskan tentang kehidupan, sehingga senantiasa merasa dituntut untuk mencari ilmu sebagai wujud upaya-upaya pencarian yang dilakukan secara terus-menerus tanpa mengenal lelah. Jadi seperti ketika seseorang selalu merasakan penasaran terhadap sesuatu dan terus beruapaya dalam mencari tau.

Dimostrazione

Komitmen untuk menguji pengetahuan melalui pengalaman, ketekunan, dan kesediaan untuk belajar dari kesalahan.Atau sikap keteguhan hati yang selalu berniat menguji segala pengetahuan yang diper-olehnya melalui pengalaman, ketangguhan/ keuletan, serta belajar dari kesalahan.

Sensazione

Kemampuan diri dalam hal penghalusan/ penajaman pancaindera yang dilakukan secara terus-menerus, sehingga dapat menarik suatu kesimpulan-kesimpulan, dan selanjutnyamampu menghidupkan nilai-nilai yang tersirat dari pengalaman hidup. Seperti moto dalam kehidupan leonardo Seper vedere “Mengetahui bagaimana melihat”.

Sfumato

Kesadaran diri dalam hal memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ini, seperti adanya ambiguitas, paradoksal, serta ketidakpastian sebagai suatu keniscayaan.

Artescienza

Kemampuan mengembangkan kesadaran diri dalam hal menciptakan keseimbangkan antara ilmu dan seni, logika serta imajinasi.Sebagaimana diketahui, dalam sistem kerjanya otak manusia itu dibagi menjadi dua, yakni otak kiri dan otak kanan. Sebelah yang satu, otak kiri berkemampuan dalam hal wicara, bahasa, menulis, mengeja, mengingat fakta, dan berhitung. Pola kognitifnya bersifat logis-analistis. Sedangkan sebelah yang lain, otak kanan memiliki potensi dalam hal berimajinasi, kreatif, mandiri, serta visioner. Pola kognitifnya bersifat intuitif-holistik. Dengan demikian, kemampuan manusia dalam hal memadukan kedua sistem kerja otak tersebut, tentunya akan menghasilkan sebuah karya yang memenuhi unsur-unsur kesempurnaan.

Corporalita

Kemampuan menciptakan keterpaduan antara keanggunan, ketrampilan, kebugaran, serta sikap tubuh yang benar. Dalam kehidupan modern, apa yang dinyatakan oleh Michael J. Gelb ini adalah tentang sebuah penampilan sosok manusia, yang sering disebut sebagai self appearance atau tampilan diri. Dengan tampilan diri yang sempurna, maka seseorang akan mampu menempati “tempat duduk” ataupositioning yang sesuai dalam tatanan kehidupan sosialnya. Seseorang dengan kemampuan dan kecerdasan yang mumpuni sekalipun bakal tidak mendapatkan peng-hargaan yang positif dari orang lain bilamana tampilan dirinya terkesan urakan, awut-awutan, serta tidak memiliki kedisiplinan diri.

Connesisione

Kesadaran diri untuk berpikir secara sistemik atas keselu-ruhan hal dan fenomena kehidupan yang terjadi, dengan memberikan peng-hargaan atau apresiasi bahwasanya kesemuanya itu saling berkaitan sebagaimana hukum sebab dan akibat.

Apabila dari ketujuh cara kita dapat menguasinya kemungkinan kita dapat memaksimalkan kecerdasaan yang kita punya dan mengembangkan potensi dala diri kita sendiri.


Penulis: Fitri Jalilah Siregar dan Safri Agus Salim

-------

Referensi:

Gelb, Michael J. How to think like leonardo da vince : seven steps to genius every day. New York: Bantam Dell, 2004. Reissue. Paperback. 315pp.

0 comments

Posting Komentar